Click here for Myspace Layouts

Rabu, 02 Mei 2012

Lima Sekawan "Sarjana Misterius"





LIMA SEKAWAN
“SARJANA MISTERIUS”


        George merasa tidak adil, karena julian dan adik-adiknya boleh pergi berlibur, sedangkan ia tak boleh pergi. 2 minggu liburan sekolah berlalu, george haya diam di rumah, ibunya tak mengijinkan george untuk pergi karena ia sedang sakit.
Setelah george merengek-rengek trus, akhirnya ayah dan ibunya mengijinkan george untuk menyusul saudara sepupunya berlibur di pury faynight. george sangat senang karena akan berkumpul dengan saudara-saudaranya lagi, hal ini sempat membuat ayah george kawatir kalo-kalo anaknya akan melakukan petualangan- petualangan yang aneh , tetapi ibu george menenangkan ayah george, ibunya berkata bahwa george dan sepupunya tak akan melakukan hal-hal aneh, karena ia hanya akan menginap di sebuah karavan tua yang di pinjamkan oleh teman sekolah’ya julian, tempat itu dekat dengan pury faynight.
george akan berangkat besok diantar oleh ibunya ke stasiun kirrin, dan disitu ia harus naik kereta pukul sepuluh empat puluh. dan di Limming Ho berganti kereta, naik yang menuju ke Faynights.
sesaat setelah ibu mengatakan hal tersebut george langsung naik ke kamar’a dan membanting pintu, ayahnya seketika keluar dan berteriak “siapa itu yang membanting pintu ?” george hanya nyengir-nyengir sambil naik ke tingkat atas, sesampainya di kamar george langsung mengacak-acak kotak alat-alat tulisnya mencari kartu pos. Ia harus mengirimkannya dengan segera ! karena kalau tidak julian pasti akan terlambat menerima’nya . ia cepat-cepat menulis surat dan langsung pergi ke kantor pos untuk mengirimkannya, george mengeposkan kartu posnya. Isinya singkat saja.
“tidak pilek lagi. Besok aku tiba pukul setengah satu siang. Jangan lupa menjemput. Saat ini aku sudah bersemangat, begitu pula timmy. George “
Setibanya dirumah george langsung mengacak-acak lemari pakaiannya, memilih pakaian yang hendak dibawa, ibunya datang membantunya .
sore itu george bergembira trus. Tinggal satu malam lagi dan setelah itu ia akan berangkat, ikut berkemah dengan saudara-saudaranya. Jika cuaca baik, pasti akan asyik mereka di dekat puri faynights !
tiba- tiba pesawat telepon berdering. Ibu menjawabnya.
“Halo,” katanya “Ah, kau rupanya yang menelepon, Julian. Ada apa ?”
mendengar hal tersebut george lantas lari keluar kamar. Wah  mudah-mudahan tidak ada kejadian apa-apa, pikir anak itu . jangan-jangan julian menelepon untuk memberitahukan kalau george tidak boleh datang. George ikut mendengarkan pembicaraan mereka dengan hati yang gelisah.
“apa katamu julian ?” suaramu tidak begitu jelas ya, ya pamanmu baik-baik saja. Kenapa kau bertanya begitu ? tidak, paman Q uentin ada di rumah, ia tidak menghilang. Julian ! Ada apa sebetulnya ?”
setelah selesai menelepon ibunya langsung menghadap george dan meyakinkan george kalau julian menelepon hanya untuk memastikan keberadaan paman Quentin, karena ada salah satu sarjana menghilang dengan tiba-tiba.

        Keesokan harinya dua anak laki-laki meloncat turun dari sebuah caravan, kendaraan itu berada di lereng sebuah bukit yang masih basah rumputnya karena embun pagi .
dua anak ini menghampiri caravan yang satunya, sesampainya disana mereka mengetuk pintu .
“Anne !” seru keduanya. “ kau sudah bangun ?cuaca pagi ini bagus sekali !”.
“ tentu saja aku sudah bangun !” dari dalam terdengar suara anak perempuan menjawab
“ masuk sajalah, pintu tidak terkunci, aku sedang membuat sarapan “.
julian dan dick masuk, didalam anne sedang merebus telur sambil matanya tetap melihat arloji , saat itu tukang pos datang dan membawakan sepucuk surat dari george, ia mengabarkan kalau ia akan datang dan berkumpul dengan mereka lagi.
saat telur rebus itu matang dan anne mengangkat telur rebus itu dan memasukkannya ke dalam mangkok, dick memungut sebutir telur rebus dari piring tempat anne meletakkannya. Tapi kemudian dick melepaskan telur tersebut dan menjerit kesakitan , ternyata telur tersebut masih panas, telur tersebut jatuh dan pecah, kuning telur meleleh ke lantai yang bersih.
anne kesal dengan dick karena ia harus merebus telur lagi untuknya, dick bergumam kalau disini ada timmy pasti telur tersebut akan di jilatinya hingga bersih dan dick tak kan repot-repot membersihkannya.
akhirnya mereka bertiga sarapan di tangga caravan anna, kedua caravan mereka di tempatkan di lereng sebuah bukit berumput yang landai.  Di belakang ada pagar tanaman tinggi,yang melindungi dari bagian angin, tak begitu jauh dari situ masih ada tiga karavan lagi. Tetapi ketiga-tiganya caravan modern bentuknya. Orang-orang yang menempati sepertinya belum bangun karena pintu tersebut masih tertutup dengan rapat.
di bukit seberang ada reruntuhan sebuah puri tua, puri itu mempunyai menara berjumlah empat buah . tiga diantaranya sudah rusak berat keadaannya, tetapi yang satu nampaknya masih utuh . jendela-jendelanya berupa celah-celah sempit di tembok. Dahulu jendela-jendela itu sangat berguna dalam perang karena dari situlah para prajurit membidikkan panah mereka ke arah musuh yang menyerang.
dari lembah ada sebuah jalan curam menuju kesana. Di ujung sebelah atas jalan terdapat sebuah gerbang yang kokoh terbuat dari batu-batu besar berwarna putih. Jalan satu-satunya sekarang lewat pintu sempit yang terdapat pada sebuah menara kecil, jika ada orang yang ingin masuk ke puri mereka harus melalui pintu yang dipasang pagar putar,
puri tersebut dikelilingi tembok yang tinggi dan kokoh.
sehabis sarapan, mereka masih bermalas-malasan sambil menikmati kehangatan sinar matahari pagi, mereka melihat ke arah puri dan disana ada banyak burung gagak yang terbang berputar-putar di atas keempat menara disana, dick berandai-andai jika mereka mempunyai teropong dan akan bisa melihat burung-burung tersebut.
anne mengajak saudara-saudaranya itu untuk  pergi melihat puri faynights setelah george datang, masuk di puri tersebut hanya bayar lima penny, mereka berharap kalu george akan membawa teropong dari hadiah ulang tahunnya.
setelah pembicaraan selesai anne bermaksud untuk mencuci piring dan berbenah.
sambil melonjak-lonjak anne menuju pada sebuah pagar tanaman dan memetik seberkas mawar hutan, yang tumbuh dibawah dan dimasukkannya dalam jambangan .
 Pukul setengah dua belas, semuanya sudah bersih. Mereka sudah siap untuk menjemput george, setelah mereka mengunci caravan mereka, mereka berjalan menuruni bukit menuju pintu pagar yang terdapat di tepi jalan, mereka sangat senang karena akan bertemu dengan george dan timmy tentunya.
setelah sampai di stasiun mereka lantas mencari george, dan ia akhirnya menemukan george, mereka bertiga berlari sekuat mungkin. Timmy menggonggong  dengan gembira lalu meloncat turun ke peron, mereka sangat senang.
mereka bermaksud untuk merayakan kembalinya mereka dengan makan es krim , ternyata george tidak lupa untuk membawa teropongnya . setelah sampai di toko eskrim mereka lantas memesan es krim , wanita gemuk penjaga toko tersenyum pada mereka , “untung cuaca saat ini sangat baik “ kata wanita itu, sebentar lagi caravan2 akan bertambah lagi , karena wanita itu mendengar kabar bahwa orang-orang pasar malam akan datang kemari .

         George bertanya di dekat situ akan diadakan pasar malam, ia sudah mulai dengan es krim yang keduanya. Kata penjaga toko pasar malam itu biasa saja, disana juga akan tampil artis penelan api, pertunjukannya akan menarik orang- orang desa untuk berbondong-bondong  datang ke pasar malam, penjaga toko menceritakan berbagai macam pertunjukan yang akan tampil di pasar malam . saat ada seseorang lain lagi yang masuk ke toko , wanita gemuk yang pemarah itu terpaksa meninggalkan mereka karena harus melayani pelanggan yang lain . setelah julian membayar makanannya, mereka lantas mengajak george untuk melihat caravannya , ketika mereka keluar dari toko, george menyakan bagaimana mereka mendapatkam caravan itu, ia dipinjamkan dari teman sekolahnya, ia beserta keluargannya saat liburan paskah dan pada musim panas biasanya pergi berkemah, tetapi liburan kali ini mereka sekeluarga pergi melancong ke perancis.
Anak-anak tersebut  menyusuri jalan di kaki bukit dan akhirnya sampai di pintu pagar, george sempat menoleh dan memandang  puri yang menjulang  tinggi di atas bukit seberang, anak-anak melanjutkan langkah mereka mendaki lereng bukit berumput dan menuju lapangan dimana kedua caravan mereka terdapat . george dan timmy berseru dan gembira saat melihat caravan. Kedua caravan itu berada tinggi, pada dinding kiri-kanannya ada jendela, sedang pintu terdapat di bagian depan. Julian menjelaskan kelebihan-kelebihan dari caravan itu kepada george. George sangat gembira membayankan akan hidup tenang di tempat itu selama 2minggu bersama 3 saudara sepupunya dan timmy tentunya. Setelah masuk dalam caravan , ia mencoba barang-barang yang ada dalam caravan tersebut.
setelah itu george masuk ke caravan Dick dan Julian, ia tercengang melihat caravan mereka yang sangat rapi. Kemudian mereka pergi keluar, cuaca hari itu memang benar-benar indah. Dick menanyakan kepada saudara-saudaranya apakah ada yang sempat membeli koran waktu di desa, ternyata Julian sempat membelinya, Ketika Dick sedang memperhatikan berita ramalan cuaca, tiba-tiba perhatiannya tertuju pada suatu kepala berita tertentu, berita itu ternyata membahas tentang sarjana yang menghilang itu.
Tiba-tiba George teringat pada pembicaraan Julian dengan Ibunya waktu di telepon, george bertanya pada julian, apa sebabnya, ia mengira sarjana yang menghilang itu adalah ayahnya, ia berkata kalo ayahnya tidak akan menjual rahasia negara dan melarikan diri bersama rahasia itu.
Julian berpendapat kalo sarjana yang menghilang itu diculik bukan melarikan diri , setelah berdebat panjang , Dick berusaha menenangkan suasana Paman Quentin sangat jengkel mendengar kabar itu.
Setelah perbincangan itu selesai, mereka melanjutkannya dengan makan siang.
          Hari pertama mereka habiskan dengan bersenang-senang, sehabis makan mereka berjalan-jalan ke atas bukit, tetapi tidak sampai ke laut, perjalanan pulang mereka mampir di sebuah rumah petani dan membeli makanan yang dijual oleh bibi petani, sehabis minum teh dirumah petani mereka berpamitan untuk pulang ke caravan mereka, di dasar lereng tempat perkemahan mereka melihat 2caravan yang baru datang, mereka menduga kalo mereka pasti orang-orang pasar malam.
          Di sekitar salah satu caravan itu terdapat sebuah kotak besar, Timmy penasaran dengan kotak tersebut dan berusaha mendekati kotak tersebut, namun ketika Timmy mendekati kotak tersebut tiba-tiba ia menggonggong,  seketika itu juga pemilik caravan tersebut keluar dan mengusir timmy agar jangan dekat-dekat dengan kotak tersebut. Setelah timmy pergi orang tersebut mengeluarkan isi dari kotak tersebut, ternyata isinya adalah dua ekor ular yang sangat besar, namun gara-gara hal tersebut perkenalan mereka dengan orang-orang pasar malam tersebut tidak berjalan dengan baik, mereka sepertinya tidak menyukai anak-anak.  Sementara itu datang 1 caravan lagi, sambil terus memperhatikan orang-orang pasar malam dari dalam caravan, dan mereka lanjutkan dengan makan malam.
          Sehabis makan mereka berbincang-bincang tentang orang-orang pasar malam tersebut, setalah selessai berbincang-bincang Dick dan Julian kembali ke caravan mereka dan pergi tidur. Keesokan harinya mereka dibagunkan dengan suara burung berkicau , orang-orang di caravan lain mulai keluar dari caravan  dan beraktivitas, anak-anak itu pergi keluar dan menyalakan api unggun untuk menghangatkan tubuhnya sambil terus memperhatikan orang-orang pasar malam itu, setelah itu mereka lanjutkan dengan acara bersih-bersih. Orang –orang pasar malam itu kelihatan sangat tidak menyukai anak-anak, ada si pawang ular, ada paman karet, dan ada juga orang yang dipanggil dengan nama buffalo.
          Setelah menyelesaikan tugas masing-masing ,mereka berusaha untuk kembali mendekati orang pasar malam tersebut , namun mereka tidak mendapat respon yang baik dari mereka, tiba-tiba muncul orang yang bernama Alferdo dia adalah si penelan api, tetapi bukannya ia mengusir anak-anak, dia malah lari mendekati mereka, alasan mengapa alferdo lari adalah karena ia dikejar-kejar oleh istrinya, istri Alferdo adalah seorang perempuan yang bertubuh mungil dan sedikit cerewet.

          Sehabis makan siang mereka membaca koran dan mencari berita terbaru tentang sarjana yang menghilang itu, lalu mereka segera membereskan bekas makan siang mereka , lalu mengunci kedua caravan mereka, mereka memutuskan untuk naik bis ke desa Tinker’s green, dan dari situ perjalanan mereka lanjutkan kelaut, setelah sampa di pantai mereka berbincang-bincang dengan salah satu nelayan disitu, tak disangka hari sudah mulai gelap dan mereka bermaksud untuk berpamitan. Mereka kaget bukan kepalang saat melihat kedua caravan mereka sudah tidak berada si lapangan tersebut, mereka benar-benar bingung, mereka mencoba untuk bertanya pada orang-orang pasar malam, akhirnya pak karet menunjukan dimana letak kedua caravan itu, orang itu membawa meraka di sebuah lapangan dan mereka menemukan caravan yang hilang itu, setelah itu pak karet pergi tanpa mengatakan apa-apa. Ternyata orang-orang pasar malam itu sangat membenci anak-anak .
          Kelihatannya ramalan george tentang petualangan akan segera terbukti, sebelum mereka bangun pintu caravan mereka telah digedor oleh orang pemilik lapangan tersebut dan bermaksud untuk mengusir mereka, lalu mereka meminta waktu sampai selesai sarapan untuk memindahkan caravan mereka, pada waktu sarapan mereka sangat bingung karena  mereka tidak mempunyai kuda untuk memindahkannya, akhirnya mereka bermaksud untuk meminjam kuda dari orang pasar malam, tetapi mereka malah mengusirnya dengan nada yang sangat ketus . tiba-tiba sesosok tubuh kecil kelaki-lakian berlari dari arah bukit kecil, anak it mirip dengan george, ternyata anak itu adalah Jo seorang gelandangan yang pernah ikut berpetualang denga lima sekawan, gara-gara Jo inilah Dick dan Julian akhirnya mendapat pinjaman kuda dari orang pasar malam . dan gara-gara Jo inilah akhirnya hubungan mereka dengan orang-orang pasar malam itu sedikit membaik.  Pada sore hari anak-anak mengalami kejadian yang aneh, di atas menara pury Faynights ada banyak burung gagak bertebangan, mereka mendapat inisiatif untuk melihat burung gagak itu dengan teropong. Saat Dick menggunakan teropong itu tiba-tiba dia melihat sesuatu yang membuat jantungnya berdegup dengan kencang, dengan teropong yang terarah pada jendela sempit di salah satu menara puri Faynights, ternyata sesuatu yang dilihat oleh Dick itu adalah sebuah wajah, george sempat tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Dick .

          Malam harinya mereka pergi makan malam dengan para orang pasar malam, orang-orang pasar malam itu sikapnya sangat baik kepada anak-anak tersebut, mereka juga menampilkan atraksi-atraksi yang membuat anak-anak tercengang melihatnya.

          Keesokan harinya mereka bermaksud untuk mengunjungi pury tersebut, akhirnya siang harinya mereka pergi mengunjungi pury, ternyata anjing dilarang masuk di dalam pury, akhirnya george menunggu di luar dengan Timmy , mereka akhirnya menemukan jalan menuju menara tempat mereka melihat wajah misterius tersebut, tetapi setelah didekati ternyata jalan tersebut telah tertutup oleh bebatuan yang sangat besar, dan tidak mungkin bisa dimasuki oleh orang.

           Akhirnya mereka melakukan pengintaian , sore itu mereka duduk bersantai bersama di lapangan, dan mereka bermaksud untuk melihat jendela kecil yang berada di menara itu, pada mulanya tidak terlihat apa-apa, namun akhirnya sesosok wajah muncul di jendela itu, mereka bermaksud melakukan pengintaian mencari jalan menuju menara pury tersebut pada malam ini.

          Setelah makan malam, mereka menunggu sebentar sampai bulan tertutup awan. begitu sedikit gelap, anak-anak turun menuruni bukit, ketika mereka sedang berjalan di sekitar menara tersebut, tiba-tiba Timmy mengibas-ngibaskan ekornya , dan berhenti tiba-tiba , Julian mengambil senter dan disorotkannya ke tempat Timmy berdiri, tiba-tiba Julian melihat lorong ,dan Julian bermaksud untuk melihat lorong tersebut dengan Timmy. Setelah Timmy kembali, mereka semua pergi menyusul Dick yang berada di dalam lorong itu, mereka berjalan sampai menemukan sebuah kamar rahasia, tiba-tiba Julian menemukan kertas pembungkus coklat, ia menduga kalo ada orang lain yang tau jalan ini, setelah mengetahui hal ini mereka menjadi lebih berhati-hati. Mereka berjalan menyusuri tangga yang terjal dan melingkar dan akhirnya sampai di sebuah pintu, Julian ragu-ragu saat akan membuka pintu itu, mereka menyangka pintu tersebut terkunci tetapi sebenarnya pintu itu tidak terkunci, pintu tersebut terbuka sendiri tanpa ada suara, Julian menengok ke balik pintu, bukan kamar yang ia temui melainkan sebuah serambi, setelah mereka berjalan di serambi tersebut, mereka menemukan pintu lagi, pintu yang satu ini digrendel, Julian menyangka kalo ia sebentar lagi pasti akan melihat sesosok wajah itu.

          Timmy berjalan mendahului anak-anak , dan menemukan sebuah pintu lagi, tetapi pintu ini sedikit aneh, karena dari balik pintu terdengar orang mendengkur, saat Julian membuka pintu tersebut ia kaget bukan kepalang melihat muka orang itu, jantungnya berdebar dengan keras, Julian menyangka kalo dia adalah Terry-kane, sambil masuk menyelinap kamar, ia sangat kaget melihat orang yang diikat dengan tali, anak-anak masuk ke kamar itu dan melihat orang yang sedang tidur mendengkur. Dibangunkannya orang yang sedang terikat tersebut, Julain bertanya apakah anda Terry-kane ? kepada orang tersbut, lalu Julian menceritakan kalo ia melihat sesosok wajah di menara ini.

          Hari berikutnya mereka pergi ke menara itu lagi, tapi sialnya mereka tertangkap basah oleh penjaga, dan ikut tertawan di atas menara, tetapi saat itu Jo tidak ikut tertawan dengan teman-temannya, ia hanya tertangkap oleh penjaga dan diikat di sebuah kamar rahasia, karena lelah berusaha melepaskan diri, Jo akhirnya tertidur, sampai pada pagi harinya ia sadar dan berusaha untuk melepaskan diri. Jo berlari keluar dan berusaha untuk menceritakannya pada orang pasar malam, orang pasar malam mengerti cerita george. Ternyata orang pasar malam telah menangkap seorang sarjana.

          Laki-laki yang berhasil diringkusnya itu dimasukan ke dalam caravab yang kebetulan sedang kosong , lalu memasukkan salah satu ular ke dalam caravan itu, sementara itu orang-orang diluar berunding, mereka memutuskan untuk beraksi pada malam hari, setalah orang pasar malam masuk kedalam lorong gelap itu, george mengikuti dari belakang, tetapi keikutsertaan Jo diketahui oleh salah satu orang pasar malam, dan membujuk Jo agar tidak ikut dalam misi penyelamatan ini. Buffalo menunggu di luar dan ia akan melakukan bidikannya dengan pisau ke atas tempat menara itu, tapi ia agak sedikit ragu karena takut, kalo pisaunya akan mengenai seseorang yang berada di atas. Tiba-tiba ada beberapa orang datang dan akan masuk ke dalam menara tersebut, george tampak bingung akan melakukan apa.

          Lalu ia membulatkan tekad untuk mengikuti orang-orang yang baru datang dan ular sanca itu juga ikut menenami Jo. Jo kemudian menuruni tangga curam yang menuju lorong bawah pekarangan puri, sampai akhirnya Jo masuk dalam sebuah kamar rahasia, disitu ada sebuah lentera yang sepertinya memang sengaja ditinggalkan oleh pemiliknya . lalu Jo mendengar suara yang sangat berisik dari pekarangan pury, 0Jo menyangka kalo itu adalah suara Buffalo atau suara tembakan, ketika Jo menghilang ke balik tembok bersama si manis, keempat orang sudah tidak memperdulikannya lagi, dan berkonsentrasi pada rencana mereka, Buffalo bertugas untuk melempar pisau ke atas menara, Ketika hari sudah gelap, Julian pergi ke jendela lalu menyorotkan senternya berkali-kali ke arah perkemahan ,  tiba-tiba ada pisau jatuh kedalam kamar menara, pisau itu ada tali terikat di hulunya. Julian memeriksa yang pisau itu, dan akhirnya tau kalo pisau itu adalah cara yang dilakukan orang pasar malam untuk menyelamatkannya, setelah bersusah payah, akhirnya mereka membulatkan tekad untuk menuruni tali tersebut, anak-anak berusaha untuk menuruni menara tersebut, semua orang sangat ketakutan, ketegangan memuncak saat Pottersham masuk pada kamar menara, tetapi akhirnya mereka dapat kembali kedaratan dengan selamat.

           Ada sesuatu yang membuat Pottersham dan ketiga anak buahnya berteriak di atas menara, ternyata si manis(ular), akhirnya polisi datang ketempat tersebut dan menangkap Pottersham dan anak buahnya. Orang pasar malam bertanya-tanya jika pottersham adalah orang yang berada di menara, lalu siapa yg mereka tangkap?. Ternyata orang yang mereka tangkap itu adalah paman Quentin. Orang pasar malam meminta maaf pada paman Quentin, Paman Quentin marah-marah karena ketakutan dengan ular sanca itu.

          Pada akhirnya mereka bersenang-senang makan bersama sampai mereka tak bisa makan lagi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar